Surabaya, areknews – Whisnu Sakti Buana resmi dilantik menjadi Wali Kota Surabaya definitif. Pelantikan dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (11/2).
Pelantikan ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Bahkan, sejumlah pejabat dan tamu undangan yang hadir, dilakukan pemeriksaan swab antigen dan wajib memakai masker sebelum memasuki ruang acara.
Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menyatakan, akan terus berkomitmen melanjutkan pekerjaan yang saat ini masih terus berjalan. Salah satunya adalah penanganan pandemi Covid-19, baik di sektor kesehatan, ekonomi, dan sosial.
“Kita inginnya Surabaya bisa segera pulih dari pandemi ini, baik secara ekonomi maupun kesehatannya. Kita ingin (Surabaya) yang ada di zona oranye ini bisa segera masuk zona kuning dan hijau,” kata Whisnu seusai acara pelantikan.
Karena itu, Whisnu memastikan bakal terus bersinergi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya agar penanganan pandemi Covid-19 di tingkat bawah semakin intensif.
“Ini kita bersama-sama Forkopimda, kita terus bergerak aktif ke bawah. Tracing juga kita semakin aktifkan kembali dan selama ini sudah kita lakukan selama beberapa bulan. Kita ingin Surabaya bisa segera pulih dari pandemi ini,” ungkap dia.
Di samping penanganan Covid-19, Whisnu juga menyatakan, bahwa saat ini konsentrasi utama yang dilakukan Pemkot Surabaya adalah bagaimana refocusing anggaran untuk pemberdayaan ekonomi bagi pelaku UMKM. Menurutnya, refocusing ini dapat dilakukan melalui dana kelurahan serta proyek pembangunan yang dinilai belum strategis untuk dilaksanakan.
“Jadi ke depan yang paling kita segerakan adalah bagaimana kita bisa putar ekonomi di bawah. Dengan kondisi PPKM mikro ini justru ada kesempatan dana kita gulirkan di bawah, sehingga UMKM di bawah bisa berputar,” terang dia.
Pria yang akrab disapa WS ini mencontohkan, pemberdayaan ekonomi di bawah itu bisa dilakukan dengan cara membuka dapur umum untuk mendukung Kampung Tangguh. Pelaku UMKM di wilayah tersebut, dapat diberdayakan dengan menyiapkan makanan seperti nasi bungkus.
“Jadi buka dapur umum di kampung-kampung tangguh dengan memberdayakan ekonomi di bawah agar ekonomi di bawah semakin bergairah,” ujarnya.
Tak hanya fokus pada penanganan pandemi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Whisnu menilai, bahwa perhatian terhadap dunia pendidikan di masa pandemi ini juga sangat penting. Meski sistem belajar mengajar dilakukan secara daring, ia berharap pendidikan di Surabaya tetap berkualitas.
“Sumber daya manusia di Surabaya juga perlu kita perhatikan, generasi muda kita juga perlu kita perhatikan. Makanya kita coba bangkitkan kembali bagaimana proses belajar mengajar walaupun secara daring tapi tetap berkualitas,” pungkasnya.xco