Surabaya, areknews – Meski anggaran masih minim hanya sekitar Rp400 miliar yang ada di kas Pemkot Surabaya, namun Komisi C DPRD Kota Surabaya meminta tetap memprioritaskan proyek drainase dan saluran, termasuk box culvert.
Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya Buchori Imron mengatakan, proyek drainase dan saluran air di Surabaya harus menjadi prioritas, karena jangan sampai saat tiba musim hujan proyek belum kelar.
“Dampaknya, Kota Surabaya kembali dilanda banjir. Jadi penting proyek drainase segera direalisasikan, meski kita tahu anggaran yang diperoleh Pemkot Surabaya sampai bulan Mei tahun ini relatif minim,” ujarnya di Surabaya, Kamis (3/5).
Ia menjelaskan, meski Pemkot Surabaya kini fokus pada peningkatan perekonomian, namun jangan sampai anggaran daerah habis disektor pemulihan ekonomi saja.
Disisi lain, kata Buchori Imron, pembangunan yang sifatnya vital seperti proyek drainase untuk mengurangi banjir, jangan sampai diabaikan.
“Terpenting, bagaimana caranya agar proyek di Surabaya ini segera dijalankan, jangan sampai ditunda-tunda,” tegasnya.
Buchori Imron kembali mengatakan, Kebiasaan proyek dikebut jelang akhir tahun seharusnya jangan terjadi lagi di kepemimpinan Eri Cahyadi Walikota Surabaya saat ini.
Dirinya menegaskan, proyek yang dikebut secara bersamaan jelas tidak menghasilkan kualitas yang baik dari suatu proyek. “Sudah banyak proyek fisik di Surabaya yang kualitasnya tidak baik.”tuturnya.
Untuk itu Buchori Imron menyarankan kepada Pemkot Surabaya, mumpung masih triwulan ke dua tahun 2021, sebaiknya proyek yang menjadi prioritas kenyamanan warga seperti drainase untuk antisipasi banjir, sebaiknya bulan ini juga segera direalisakan, karena masih kemarau.
“Jika proyek dikerjakan sejak awal tentu pengawasannya sangat lebih mudah, efeknya proyek-proyek lain di Surabaya step by step berjalan,” terangnya.
Dirinya kembali menyarankan, untuk proyek Penunjukkan Langsung (PL) dan Lelang jika memang ada pelelangan, Pemkot Surabaya seyogyanya segera dikerjakan jangan tunggu lama. Dan jikalau proyek besar tidak dimungkinkan terealisasi karena minimnya anggaran, paling tidak proyek kecil-kecil tapi sangat berarti bagi masyarakat harus segera dicairkan.
“Misalnya proyek drainase dan saluran, pompa air, gedung dan bangunan serba guna dengan memperhitungkan anggaran yang ada, karena proyek juga jangan sampai mangkrak,” tambahnya.
Buchori Imron kembali menambahkan, proyek dengan nilai kecil jika direalisasikan Pemkot Surabaya untuk kondisi saat ini, tentu sangat berarti bagi pergerakan ekonomi Surabaya. Mengapa, karena jika proyek berjalan lancar tentu menambah tenaga kerja yang dapat mengurangi angka pengangguran di Surabaya.
“Sekecil apapun proyek yang bisa dikerjakan saat ini, sudah pasti akan menambah imun ekonomi Surabaya. Jadi kami minta Pemkot Surabaya segeralah dicairkan jika memang sudah ada proyek yang akan dikerjakan saat ini,” pungkasnya.xco