Surabaya, areknews – Yayasan Puteri Heritage bekerja sama dengan Bening’s Clinic menginisiasi pelestarian budaya melalui ajang pemilihan Puteri Heritage 2022. Yang mana nantinya, pemenang ajang kecantikan ini juga akan mengemban misi melakukan edukasi beragam warisan budaya Indonesia ke berbagai daerah. Hampir mirip seperti tugas dari Puteri Indonesia atau Miss Universe.
Ratusan peserta dari 34 Provinsi telah berpartisipasi dan mengikuti pemilihan ini. Ada tiga kategori yang dipisahkan. Masing masing Putri Heritage Cilik, Putri Heritage Remaja, dan Putri Heritage Indonesia 2022 (kategori dewasa).
Kelly Manni Founder dari Yayasan Puteri Heritage Indonesia menyampaikan jika mimpinya ke depan adalah Puteri Heritage ini akan jadi besar seperti Miss Universe. “Karena nanti mereka juga akan ada ajang Miss Heritage Internasional,” ujarnya.
Sementara ini menurut dia sudah ada 14 Negara yang terhubung dan ke depannya siap berkompetisi bersama. “Seperti Amerika, Jerman, Filiphina, Malaysia kemudian Thailand, Vietnam, dan Italia,” bebernya.
Kelly menambahkan untuk Go Internasional ini pihaknya juga sudah mendapat respon positif dari pemerintah. Itu seperti Kementrian Pendidikan, Kementrian Riset dan Tekhnologi, Kementrian Dalam Negeri, Kementrian Luar Negeri, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga dari Sekretariat Negara. “Bentuk support mereka jadi dewan juri kemarin,” imbuhnya.
Selain itu ajang ini juga diapresiasi oleh Miss Heritage Global 2019 Akankhsa Sinha. Perempuan asal India itu memuji penampilan dan performa dari para pemenang Miss Heritage Indonesia 2022.
“Mereka memiliki gaya catwalk di atas panggung yang bagus. Dan penuh percaya diri,” kata perempuan kelahiran Kota New Delhi ini.
Dia menambahkan para pemenang ini masih sangat muda dan masih memiliki masa depan yang panjang. Bahkan dia menyebutkan bisa saja nantinya lolos ke ajang Miss Universe Internasional dan bersaing dengan seluruh perempuan yang mewakili setiap negaranya dari berbagai belahan dunia.
Salsabella Agis Suhana, pemenang Puteri Heritage Indonesia 2022 mengaku baru pertama kali mengikuti ajang seperti ini. “Kompetisi cukup ketat dengan diikuti peserta dari berbagai daerah provinsi,” ujarnya saat sesi konferensi pers.
Lala sapaan akrabnya ke depan akan mengkampanyekan budaya asli Indonesia. Itu semisal memperkenalkan Wastra yang merupakan kain asli asal Kalimantan dari budaya Dayak.
Dan dalam waktu dekat ini dia coba akan memperkenalkan budaya asli Indonesia ini ke kampusnya terlebih dahulu. Lala mengaku saat ini sudah diterima di Fakultas Kedokteran, Universitas Ciputra, Surabaya.xco